Sudah menjadi menu wajib setiap tahunnya untuk Organisasi Kafha Paramadina mengadakan program Imunisasi Puisi. Program yang memiliki tujuan utama yaitu untuk memasyarakatkan penulisan dan pembacaan puisi untuk warga Paramadina dan sekitarnya. Tema yang diusung program yang akrab dengan jarum suntik ini adalah "Selimut Puisi Untuk Negeri", karena mengingat acara kami juga bersamaan dengan program Kafha yang lain yaitu "Paramadina Bakti Negeri" untuk memupuk tanah subur filantropi di Universitas Paramadina dan masyarakat luas.
Tahun ini juga aku dipercaya untuk menjadi Ketua Pelaksana dalam gawe besar ini. Suatu tanggung jawab yang besar bagiku untuk memikul jabatan itu walaupun aku memang sudah terbiasa mengetuai kepanitiaan pada acara-acara di bangku sekolah menengah atas.
Persiapan untuk acara ini cukup panjang, 1 bulan lamanya. Pertemuan demi pertemuan panitia pun intensif kami lakukan selepas Ibadah Maghrib. Pengorbanan untuk selalu pulang pagi pun aku jalani demi kematangan persiapan acara ini. Beruntung aku memiliki teman-teman dalam tim kepanitiaan yang solid sehingga aku lebih mudah untuk berkoordinasi, terlebih 2 sekretaris setia nan pekerja keras, Sherly Annavita dan Resty Juliani dan pembina setia Bang Maio Sunyroh, Kak Gita, Kak Keken, Kak Beni. Salut untuk kalian semua.
Target manusia yang kami suntik adalah seluruh civitas academica Universitas Paramadina dan para pelakon ataupun pengagum karya sastra puisi eksternal kampus. Harapan kami adalah ketika mereka mau berpartisipasi pada acara kami, mereka lebih peka untuk mengkritisi keadaan sekitar melalui puisi tidak hanya beromong besar namun tanpa perbuatan yang mengarah ke arah yang positif.
Rangkaian acara dimulai tanggal 13-20 Desember 2010. Tanggal 13 kami mulai membuka acara dengan mengadakan teaterikal yang sifatnya tiba-tiba yang memang tujuannya mengagetkan manusia paramadina.hehehehe...:p Dengan tiba-tiba......
2 teman kami Arif Rahman Hakim (Hubungan Internasional 2010) dan Abdul Said (Manajemen 2010) bertengkar di area lobby kampus, sehingga orang di sekitar mulai terkejut hingga penguni Ruang Akuarium alias duyung cantik lari dan berteriak. Aaaawwww..(untung nggak dekat Resto AW, gimana coba kalau dekat...hhhmmmm ...langsung diantar tuh ayam goreng ala penjajah...hahahaha..:D. Datang sang pelerai bertampang Rambo, Bee (HI 2010), sehingga mereda dan aku, Sherly Annavita (HI 2010), Rona Mentari (Ikom 2010), Indah (Ikom 2010) mulai membaca puisi tentang Meletusnya Gunung Merapi.hhhmmmm seru abis dah...:D Acara pun dilanjutkan sampai pada puncak acara 20 Desember 2010.
Acara Puncak pun tiba.......20 Desember 2010 adalah acara bersejarah bagi kami. Pada tanggal tersebut kami mengeksplorasikan semua kemampuan dan bekal dari hasil seluruh rapat kami. Ya, acara puncak Imunisasi Puisi dan Paramadina Bhakti Negeri. Acara dimuai Pk 12:00 WIB-23:00 WIB. Semua anggota kepanitiaan pun siap siaga berjaga pada tugasnya masing-masing. Rangkaian acara tersebut dimulai dari pembacaan puisi oleh para penonton, panitia, bahkan tamu undangan Uniersitas Tarumanegara.
2 teman kami Arif Rahman Hakim (Hubungan Internasional 2010) dan Abdul Said (Manajemen 2010) bertengkar di area lobby kampus, sehingga orang di sekitar mulai terkejut hingga penguni Ruang Akuarium alias duyung cantik lari dan berteriak. Aaaawwww..(untung nggak dekat Resto AW, gimana coba kalau dekat...hhhmmmm ...langsung diantar tuh ayam goreng ala penjajah...hahahaha..:D. Datang sang pelerai bertampang Rambo, Bee (HI 2010), sehingga mereda dan aku, Sherly Annavita (HI 2010), Rona Mentari (Ikom 2010), Indah (Ikom 2010) mulai membaca puisi tentang Meletusnya Gunung Merapi.hhhmmmm seru abis dah...:D Acara pun dilanjutkan sampai pada puncak acara 20 Desember 2010.
Acara Puncak pun tiba.......20 Desember 2010 adalah acara bersejarah bagi kami. Pada tanggal tersebut kami mengeksplorasikan semua kemampuan dan bekal dari hasil seluruh rapat kami. Ya, acara puncak Imunisasi Puisi dan Paramadina Bhakti Negeri. Acara dimuai Pk 12:00 WIB-23:00 WIB. Semua anggota kepanitiaan pun siap siaga berjaga pada tugasnya masing-masing. Rangkaian acara tersebut dimulai dari pembacaan puisi oleh para penonton, panitia, bahkan tamu undangan Uniersitas Tarumanegara.
Yang mengesankan adalah ketika Bapak Wijayanto salah satu Rektor Deputi kami membacakan sambutan dan membacakan lirik lagu Indonesia Pusaka, beliau hampir meneteskan air mata, sungguh aku merasakan ada sisi yang lain yang belum pernah aku ketahui dari beliau, selain tutur katanya yang selalu membuatku hanyut, ternyata jiwa Nasionalismenya sangat tinggi, aku bisa merasakan hal itu. Salut buat Pak Wija, aku akan selalu jadi penggemar setia beliau. Adapula artis yaitu Dinda Kanya Dewi yang kebetulan juga berkuliah di Universitas Paramadina.
Serentetan Perfomance pun dimulai, mulai dari aksi kelompok-kelompok Band yang mengeksplorasi aksinya di atas panggung, seperti Lecha Band yang di gawangi oleh Kak Wisnu dan kawan-kawan. Selanjutnya ada aksi debus dari mahasiswa Universitas Tirtayasa yang sangat menyedot perhatian para penonton. Bagaimana tidak?
Aksi ekstrem mereka antara lain, menusuk-nusukkan paku dibantu palu besar ke arah perut mereka masing-masing, selain itu juga berjalan di atas pecahan kaca,bahkan menggulng-gulingkan badan..hhmmmm...nnggeerrriii...para perempuan aja sampai berteriak...
bahkan aksi melahap habis 1 buah silet....hhmm...don't try this at home..hehe...
Aksi ekstrem mereka antara lain, menusuk-nusukkan paku dibantu palu besar ke arah perut mereka masing-masing, selain itu juga berjalan di atas pecahan kaca,bahkan menggulng-gulingkan badan..hhmmmm...nnggeerrriii...para perempuan aja sampai berteriak...
bahkan aksi melahap habis 1 buah silet....hhmm...don't try this at home..hehe...
Ada juga Perfom yang tak kalah menarik yaitu dari angga and friends from indo beatbox, dengan keliahaiannya membuat suara disco dari mulut mereka...LUUUUAAARRR BBBIIAAASSAA...:)
Selain itu aku berkesempatan mendampingi Bapak Anies Baswedan, Ph.D Rektor kampus kami, bahkan berfoto bersama.
Penampilan yang kami tunggu-tunggu yaitu penampilan dari band ternama seperti Ras Muhammad, Marjinal, dan Kunokini. Acara pun berlanjut sampai larut malam.
Tak sadar aku pun terlelap Pukul 21:00 WIB ketika semua tengah menikmati aksi dari bintang tamu, ya...mungkin karena lelah yang ta tertahan. Ketika aku larut tidur, aku pun dibangunkan oleh salah satu rekan panitia, bangun dan tersadar bahwa acara telah usai dan stage pun berubah menjadi semula. Kaget sekaligus segan berkecamuk dalam hati, tapi ya sudahlah teman-teman pun mengerti. Evaluasi pun kami lakukan sesaat aku bangun, dan hasilnya 90 % total keseluruhan acara kami dinyatakan SUKSES...hmmmmm rasa bangga, senang, lega, atas semua jerih payah akhirnya terbayar LUNAS. Tinggal Laporan Pertanggungjawaban yang harus kami kerjakan..Terimakasih kepada Yesus Kristus yang selalu ada memberkatiku dan teman-teman, terimakasih kepada seluruh teman-teman panitia, juga terimakasih kepada para senior dan pembina. Sungguh pengalaman yang luar biasa dan mengajari segalanya. Berharap tahun depan acara ini akan lebih baik lagi. Amin.